Syalom..
Foy...
Mendengar kata Oxyeleotiris heterodon, mungkin sebagian bapa, mama, yau maupun enggo-enggo semua bertanya, apa arti bahasa ini ? O. Heterodon adalah nama latin dari ikan gabus sentani atau dalam bahasa Sentani bilangnya " Khahabhaei". Dalam masa yang semakin modern ini atau di era yang dewasa ini, terjadi suatu perubahan paradigma masyarakat khususnya Sentani terhadap alam dimana, masyarakat lebih mementingkan uang dan tradisi modern yang terkontaminasi oleh gaya hidup luar. Hal ini membuat suatu pemikiran untuk menjaga, merawat dan mempertahankan tradisi Suku Sentani pun terkikis oleh masa, tidak hanya hal budaya tetapi ikan asli danau Sentani pun tersisihkan bahkan masuk kategori terancam punah.
Data penilitian yang dilakukan LIPI Indonesia dan Prancis menunjukan hasil yang cukup "menyesakan batin" anak negri Buyakha faa. Dimana, ikan asli danau Sentani berstatus siaga atau terancam punah. Bisa dibuktikan dengan melihat secara langsung, setiap hari jika kita berkunjung ke pasar Sentani pasti dari utara sampai selatan atau barat sampai timur hanya membentang red devil atau setan merah yang kita kenal "lohan", lalu apakah enggo, yau, khelu, mama, bapa ada tanya; "dimana ikan khandei ??".
Apogon wichmani atau bahasa Sentani "Khandei" yang diterjemahkan ke bahasa Indo disebut gete-gete, Oxyeletoris heterodon atau gabus sentani (khahabhaei) dalam data yang tercatat, telah mengalami kekurangan populasi akibat predator alami ikan-ikan yang dominan, ikan yang dominan memaksakan ikan-ikan asli sentani tersisihkan, termarginalkan oleh tangan-tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Di sisi lain, ikan sembilan (mungkin begitu sebutan awamnya mama-mama kita dan tete dikampung) telah sulit didapat, jangankan ikan gabus atau khandei, karena heuw yang sekalipun dulunya kita anggap ikan "trada guna dan hanya bikin kotor air" saja tidak ada, jujur saja....mama bapa dong makan ikan lohan dengan heuw pasti lebih enak heuw karna ada lemak-lemaknya, ada gurihnya, anak-anak masih bisa dapat omega 3 dan omega 6 dari protein hewani asal ikan ini...
Data yang tercatat saat ini, ikan hiu sentani yang dikenal dalam bahasa ilimiahnya Pristis Spp (Spp itu keluarga ikan yang memiliki moncong dengan gerigi, jadi bukan biaya SPP semester dikuliah itu yah :) ) ikan ini saja sudah punah, apakah kita masih mau diam sampai glossolepis incisus(heuw merah), Chilaterina Sentaniensis (Heuw pelangi) juga ikut punah ??? Cukup pristis microdon atau hiu saja, padahal hiu air tawar ini hanya ada disentani untuk khusus air tawar...,, kalau hiu martil yang dilaut itu bisa hidup disentani, mungkin bisa direkayasa..tetapi karena ikan air asin memiliki jenis insan dan sel-sel yang berbeda sehingga hal ini butuh adaptasi ribuan tahun baru mampu hidup di air tawar.
Saya tau sekali, mama...enggo..yau..bapa, abhu, afa, semua disini makan lohan itu terpaksa saja...karna enaknya tidak ada tetapi karena dimana lagi mau memenuhi kebutuhan hidup yang begitu kompleks ini...
Mama, bapa, yau dan enggo semua juga mau mendapatkan uang pasti sulit karena umpan yang dibuang saja hanya lohan yang kuasai medan di air, sampai ada gambar meme yang tulis " orang sentani itu mahal, ibarat ikan gabus, ko molo dalam skali baru yg ko dapat itu lohan", tulisan begitu memang lucu tetapi disisi lain meninggalkan luka lebam, infeksi, berbau dan penuh nanah dibatin karena kita telah kehilangan ikan asli danau Sentani yang tidak akan pernah mama ketemu ditempat lain, seandainya gabus timika ada sekalipun rasanya berbeda. Mama, bapa dan yau serta enggo semua harus tau bahwa ikan Sentani spesiesnya hanya ada diSentani, dan ikan ini adalah ikan peninggalan purba, meskipun Amazon memiliki jenis yang sama mirip Khandei tetapi itu tidak menjamin. Karena ikan itu atau segala bentuk Flora dan Fauna itu bila ditukar ada prosesnya yang rumit, apalagi antar negara. Misal; komodo mau di tukar dengan badak Afrika, maka komodo ini jumlahnya harus setara, jadi 12 komodo baru setara 1 ekor badak afrika. Sistemnya rumit dan sulit.
Silahkan mama pikirkan berapa ikan gabus Sentani yang akan kita tukar dengan khandei dari Amazon ini...
Nah, oleh sebab itu mari mama, bapa, yau, enggo semua..kita sama-sama cari solusi buat budidaya ikan ini kembali, kita pertahankan ikan asli kami. Ada yang mama dapat, pelihara dibawah rumah, kalau mama semua mau, ada alat yang sudah saya cek di Singapura, alat khusus buat telur ikan, untuk kawinnya nanti saya bantu bagikan cara kawin suntik. Alat ini sudah saya bicarakan dengan kakak Vidda Paula, hanya saja alat ini tidak bisa persatuan, harus banyak untuk komoditi. Artinya untuk kelompok tani, berarti sebuah kelompok usaha baru bisa didatangkan.
Saya sedang belajar cara kembangkan jenis ikan ini menggunakan alat Inseminasi buatan yang kalau bahasa kami sebagai dokter itu "ICSI" atau bahasa awamnya itu bayi tabung, jadi kita bisa simpan sperma ikan dalam waktu lama. Kalau mama pernah dengar kawin suntik pada manusia, nah sistemnya sama dengan ikan ini. Doakan saja saya bisa berbuat demikian, itulah yang mungkin saya bisa bantu sebagai anak Sentani yang menitih karir dan pendidikan di bidang Kedoteran.
Ingat !!
Mama, bapa, yau, enggo...
Ketika pohon terakhir telah ditebang, ikan terakhir telah ditangkap, tetes air terakhir telah tercemar, bahwa disitulah manusia itu akan sadar kalau uang tidak bisa di makan.
------------------
AKU PUNAH DI NEGRIKU BUYAKHA..
Badan Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit Menular Tropis Indonesia, Surabaya-Jawa Timur.
luar biasa kak 🙏
ReplyDelete